Selasa (21/06), Kapanewon Kalasan mengadakan kegiatan Fasilitasi Komunitas Peduli Bencana bertempat di Ruang Rapat Sumanggem Lantai 2 Kapanewon Kalasan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kerjasama dengan para relawan dalam penanggulangan bencana di wilayah kapanewon kalasan seperti angin puting beliung, banjir dan letusan gunung merapi.
Kegiatan dibuka oleh Panewu Kalasan, Drs. Siswanto. Beliau menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh komunitas relawan yang telah banyak membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana. Fasilitasi Komunitas Peduli Bencana kali ini diikuti oleh 35 relawan dari empat kalurahan dengan narasumber dari BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro selaku Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman.
Bambang Kuntoro pada kesempatan ini menyampaikan materi tentang manajemen penanggulangan bencana. Dalam upaya menerapkan manajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan yang lebih dikenal dengan nama siklus bencana yaitu tahap pra bencana (sebelum bencana), saat bencana (tanggap darurat) dan pasca bencana (setelah bencana).
“Tahap pra bencana meliputi mitigasi dan kesiapsiagaan. Upaya tersebut sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana sebagai persiapan menghadapi bencana. Selanjutnya, pada tahap saat bencana atau tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. Sedangkan tahap pasca bencana meliputi usaha rehabilitasi dan rekonstruksi sebagai upaya mengembalikan keadaan masyarakat pada situasi yang kondusif, sehat, dan layak sehingga masyarakat dapat hidup seperti sedia kala sebelum bencana terjadi, baik secara fisik dan psikologis”, tutur Bambang.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dari para peserta fasilitasi komunitas peduli bencana dan ditutup dengan hasil kesepakatan berupa reorganisasi komunitas peduli bencana di wilayah Kapanewon Kalasan.
Be the first to comment